Jumat, 09 Maret 2012

Kerang Rebus atau Kerang Mutiara?

Waktu kerang mencari makan, ia akan membuka cangkang penutup badannya. Buka, tutup, buka, tutup. Suatu hari disaat cangkang seekor kerang muda terbuka, sebutir pasir masuk ke dalam cangkang kerang itu. Sang kerang muda menangis sambil memanggil-manggil ibunya.

“Bu sakit bu..ada pasir masuk ke dalam tubuhku”.
Sang ibu menjawab: “Sabar ya nak, jangan pedulikan sakit itu, bila perlu berikanlah kebaikan pada sang pasir yg menyakitimu itu”. Kerang muda pun menuruti nasihat ibunya. Ia menangis, tapi air matanya ia gunakan untuk membungkus pasir yg masuk ke dalam tubuhnya. Hal itu terus menerus dia lakukan. Dengan baluran air mata itu, rasa sakitnya pun berangsur berkurang bahkan hilang sama sekali.

Beberapa saat kemudian, kerang2 itu dipanen. Kerang yg ada pasirnya dipisahkan dari kerang yg tdk ada pasirnya. Kerang tak berpasir dijual secara obral di pinggir jalan menjadi ‘kerang rebus’. Sedangkan kerang yang berpasir dijual ratusan bahkan ribuan kali lipat lebih mahal. Mengapa begitu? Karena butiran pasir berbalut air mata yang ada di dalam kerang itu telah berubah menjadi inti mutiara.

Sama dengan kita, bila dalam hidup ini kita tak pernah ditempa oleh kesulitan maka kita tidak akan punya nilai tinggi dan akan bernasib seperti kerang rebus yang dijual secara obral di pinggir jalan. Sebaliknya kalau kita mampu menghadapi tiap kesulitan bahkan mampu memberi manfaat pada oranglain ketika kita mendapat kesulitan, kita akan menjadi kerang mutiara yg sangat dibutuhkan orang dan yg kita hasilkan juga dipakai oleh orang orang terhormat. Hidup adalah pilihan.

Anda boleh memilih menjadi kerang rebus atau mutiara….atau hanya sebutir pasir yg bikin air mata mengalir? :)
 Semangat!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar